Keputihan yang menyerang wanita sebenarnya adalah hal yang lumrah selama tidak disertai gejala-gejala tertentu yang menunjukkan penyimpangan dari kondisi normal. Di antaranya adalah gejala keluarnya cairan diiringi dengan timbulnya rasa gatal atau bau yang menyengat. Jika demikian, keputihan yang Anda alami itu merupakan pertanda terjadinya suatu infeksi. Untuk mengatasinya, anda memerlukan obat keputihan yang bekerja sesuai penyebabnya.
Keputihan fasiologis adalah hal yang lumrah dan akan reda dengan sendirinya begitu siklus "datang bulan" berakhir. Namun, keputihan patologis tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa penanganan yang tepat. Bahkan, kondisi anda akan semakin memburuk jika dibiarkan berlarut-larut.
Sebagai tindakan pencegahan dari penyakit keputihan, sebaiknya berhati-hatilah dalam menggunakan fasilitas toilet umum, jagalah kebersihan organ kewanitaan dengan rajin mengganti pakaian dalam dan tidak memakai pembalut atau tampon lebih dari 4 jam. Potonglah rambut pubis secara teratur agar terhindar dari kelembapan yang dapat menjadi lahan subur untuk perkembangan bakteri. Daripada mengatasi keputihan dengan obat keputihan, bukankah lebih baik jika anda mencegahnya, bukan?
Jenis Keputihan
Keputihan normal (fisiologis) biasanya terjadi pada masa subur, yaitu pada waktu menjelang atau di akhir masa menstruasi, ditandai dengan cairan yang bening, tidak berbau, dan tidak berlebihan. Sedangkan keputihan yang bersifat patologis biasanya ditandai dengan cairan berwarna, bisa putih, kekuningan,, kehijauan, kadang bercampur darah, dan disertai berbau busuk.Keputihan fasiologis adalah hal yang lumrah dan akan reda dengan sendirinya begitu siklus "datang bulan" berakhir. Namun, keputihan patologis tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa penanganan yang tepat. Bahkan, kondisi anda akan semakin memburuk jika dibiarkan berlarut-larut.
Parasit Penyebab Keputihan Patologis
Penyakit bisa terjadi karena jamur dan bakteri tertentu, juga karena terserang virus yang menyebabkan penyakit menular seksual. Parasit-parasit penyebab keputihan tersebut antara lain:- Jamur Candida
Keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida biasanya menunjukkan gejala, cairan berwarna putih seperti susu, area mulut kelamin meradang dan akan semakin parah jika digaruk karena keputihan ini juga menimbulkan rasa gatal. Wanita yang rentan terserang keputihan akibat jamur Candida ini adalah wanita hamil, wanita dengan riwayat penyakit kencing manis, mengonsumsi pil pencegah kehamilan, dan wanita yang stamina tubuhnya lemah. - Parasit Trichoma Vaginalis
Hati-hatilah bila Anda sering menggunakan toilet umum, sering tukar-menukar peralatan mandi, atau berganti-ganti pasangan seksual, karena Anda rawan terserang keputihan akibat parasit Trichoma Vaginalis. Keputihan tipe ini ditandai dengan gejala berikut: keluar cairan kental berbuih berwarna kuning kehijauan dan mengeluarkan bau amis. Bila terserang keputihan karena parasit ini aktivitas seksual penderita akan terganggu karena lubang kelamin akan terasa nyeri bila tertekan. - Bakteri Gardnella
Bakteri Gardnella adalah penyebab keputihan yang kerap terjadi pada orang yang memiliki banyak partner dalam hubungan seksual. Ciri-ciri keputihan akibat bakteri ini adalah warna cairan yang keluar dari kelamin kelabu, berbuih, dan berbau anyir. Bakteri ini dapat berkembang menjadi penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhea. - Virus
Virus Condyloma, herpes, dan HIV/AIDS menyebabkan keputihan dengan ciri-ciri: cairan yang keluar dari kelamin berbau dan disertai dengan rasa gatal juga panas. Kadang-kadang di liang kelamin bisa terjadi luka atau timbul jerawat kecil-kecil. Pada keadaan yang paling parah, infeksi virus ini bisa berkembang menjadi kanker kandungan.
Sebagai tindakan pencegahan dari penyakit keputihan, sebaiknya berhati-hatilah dalam menggunakan fasilitas toilet umum, jagalah kebersihan organ kewanitaan dengan rajin mengganti pakaian dalam dan tidak memakai pembalut atau tampon lebih dari 4 jam. Potonglah rambut pubis secara teratur agar terhindar dari kelembapan yang dapat menjadi lahan subur untuk perkembangan bakteri. Daripada mengatasi keputihan dengan obat keputihan, bukankah lebih baik jika anda mencegahnya, bukan?
Tinggalkan Pesan Anda
EmoticonEmoticon